" Wadah Perca-perca Mimpi Sebelum Terburai Melangit " (B.E.J.)

Senin, 24 Februari 2014

Lekas Sembuh


Aku rindu pada tas keril menggembung di pundak
Aku rindu pada Knee Deep yang kita putar saat trek mulai menanjak
Aku rindu pada choky-choky yang kita lumat habis jika telah lelah menceracau
Aku rindu pada peluh kebas yang membasahi kaos panjang kita
Aku rindu pada nasi keras setengah matang
Aku rindu pada tenda pinjaman yang belum sempat kita beli
Aku rindu pada When My Time Comes yang melantun indah di malam berbintang


Sudahkah kukirim pesan bahwa aku rindu padamu?
Pada tatap selidikmu akan kisah cintaku yang baru
Sudahkah kukabarkan bahwa aku rindu ucap ngeyelmu menentukan arah mana yang akan kita tempuh tanpa navigasi?

Ya, aku rindu pada kabut
Juga pada embun, pada tanah basah, pada encok pinggang, pada kulit merah terbakar terik, pada betis membengkak, padamu dan pada gunung.

Lekas sembuh!
Maka akan kita daki gunung-gunung yang kita angankan dulu jika mereka juga telah sehat
Karena kita pendaki, maka akan kita daki apa yang kita angankan agar menjelma sebuah kenangan.

(BEJ)