" Wadah Perca-perca Mimpi Sebelum Terburai Melangit " (B.E.J.)

Sabtu, 15 Maret 2014

Saya Hanya Mau Tanya


Dulu anda belikan saya sebuah diary mungil agar saya tumpahkan semua kemelut badai hati
Tapi mengapa sekarang setitik tinta pun tak jua anda kenankan untuk saya gores?

Dulu anda bilang hanya medali-medali yang bisa merekahkan senyum emas banyak wajah
Tapi mengapa kepingan yang telah saya genggam itu tak jua menarik garis tipis di raut anda?

Dulu anda biarkan jarak teretas ketegaran demi lautan ilmu yang akan saya arungi
Tapi mengapa sekarang anda goyahkan dinding pertahanan saya dengan bentakan dan ungkitan hutang budi?

Apa salah saya? Apa yang harus saya perbuat agar anda bisa sedikit memburai rasa bangga akan saya?
Haruskah saya mati muda agar semua terjawab?

Oh, jangan konyol! Saya takkan mengakhiri hayat jika bukan kemauan Izrail sendiri yang menjemput.

Berjuta maaf karena telah membuat anda kecewa. Maaf. Maaf. Maaf.



(BEJ-15-03-14)

Minggu, 09 Maret 2014

Satu Cinta Bernama Pulang


"Aku selalu bahagia ketika menginjakkan kaki di titik kota ini. Meski tidak semua komponen tersusun sama seperti waktu itu. Bohong jika ada dan tiada sosokmu di sini takkan mengurangi secuilpun kebahagiaanku!

Nyatanya aku selalu senang bisa melihat Arjuno, Welirang, dan Semeru yang kita cita-citakan dulu. Dan lihatlah Panderman begitu anggun melambaikan tangan, tanda ia masih berlegawa menerimaku kembali.

Ya, suatu saat akan kubangun rumah mungil menghadap barat agar kita bisa menikmati bayang gundukan-gundukan tinggi itu di balik bias bagaskara terbenam setiap sorenya.
Rumah tempatmu pulang."

(Satu Cinta Bernama Pulang-BEJ)

Sajak Lelaki


Aku tahu mengapa Hawa merengek pada Adam untuk dipetikkan kuldi barang satu buah saja

Aku paham di balik gairah meletup-letup Zulaikha menjerat paras rupawan Yusuf yang gulana

Aku sadar ada apa hingga Bilqis rela menyeberangi pusara badai hanya untuk memanjakan retinanya pada Sulaiman

Itu semua karena lelaki!

Rusuk ini akan ada pada tempatnya yang pas, dalam tubuhmu
Sela-sela jemari akan tergenggam hangat pada kepingan jarimu
Dan tak menyisakan sangkalan bahwa lekuk seni Tuhan ini kelak akan kau nikmati di bawah kudus kasihNya

Duhai lelaki, apapun yang terjadi akulah Hawa yang membumikanmu dari surga
Akulah Zulaikha yang menjobloskanmu dalam terali
Dan akulah Bilqis yang menghujamkan sehunus pedang safir di jantung hatimu

Maka lelaki, jangan pernah kau sakiti aku
karena derita itu bermula dari elokmu!

-Sajak Lelaki- BEJ

Dongeng Saya dan Anda


Saya suka sekali meledak-ledakkan emosi saat berkisah dan anda sangat murah mengumbar senyum untuk melegakan lilit kesah saya.

Saya selalu tidak yakin dengan hal baru, menganggap kemungkinan terburuk selalu terjadi di setiap episode tantangan.
Anda, menajamkan telinga dengan sopan sembari berkata, "Percayalah, kau sangat bisa lebih dari keyakinanmu!"

Saya banyak tidur dan mengkhayal akhir kisah cinta indah yang mungkin suatu hari menghampiri saya.
Anda hanya sekejap memejamkan mata dan banyak berpikir realistis tanpa membenamkan khayalan pangeran dongeng saya.

"Kita begitu berbeda dalam semua, kecuali dalam cinta"
Rupanya satu hal itu yang saya dan anda genggam.
Semoga meski tak abadi, anda tak menyesali apa yang pernah terjadi.

Terima kasih telah membebaskan ikat sesak di dada musabab lama tidur tak
lelap saya.

(Dongeng Saya dan Anda-BEJ)

Jumat, 07 Maret 2014

Ayo, Mandi!


Selanjutnya apa? Papandayan, Gede, Pangrango, Rinjani, Krakatau, Kerinci, atau bahkan Semeru?

Langit belum mau baik, sayang
Dia masih menyimpan sekarung air matanya
Siap memandikan gersang khatulistiwa

Ah, rupanya aku juga sama baunya
Layak bumi ini yang basin sebab bangkai tikus dasi

Aku juga sama kotornya
Bagai lerehan spanduk caleg di trotoar raya jalan

Maka aku akan turun ranjang dan bergegas mandi besar
Mumpung ini Jumat, alangkah indahnya
Jika malaikat mengumbar wangi kesturi surga


Cipratan wangi kesturi surga
dari ungaran sabunku
Melunturkan seluruh kotor dan
bau di lekuk tubuh biadabku


Tapi apakah hujan akan meluruhkan bau dan kotoran jeluk  tubuh ibu pertiwi di Jumat ini?

Mungkin benar, akan kutanyakan pada Tuhan di puncak jabal nanti jika aku sudah mandi.

(Ayo, Mandi!-BEJ)