Wah, lama sekali saya tidak mengunjungi
rumah kedua saya ini. Toples Mimpi yang ternyata alhamdulillah cukup
dirindukan, setidaknya oleh saya sendiri. Hahaha.
Enam minggu terakhir ini saya habiskan waktu untuk berteman dengan sepuluh mata pelajaran yang akan diujikan 3 hari ke depan dan 30 hari ke depan. Penentuan nasib awal. Fiuh. Mungkin ini beberapa kesamaan yang patut diapresiasi banyak jempol melebihi jumlah likers dan retweeters status manapun, jempol yang patut diacungkan untuk mayoritas pelajar di Indonesia jika sudah mendekati detik-detik ujian seperti ini. Mulai membuka mata, telinga, mulut, dan memaksimalkan seluruh indera untuk berlari ke guru pembimbing mata pelajaran intensif saat jam istirahat, menerjang kegalauan yang datang dari segala pihak, begadang mencumbui latihan soal-soal, hingga akhirnya tersungkur sujud di kaki Sang Pemilik semua hasil ujian akan dikembalikan.
Tiga minggu yang lalu selepas ujian madrasah saya sempatkan melepas penat sejenak bersama tiga kawan saya, menyambangi 2000 Mdpl. Mohon maaf bagi yang sebelumnya sudah saya janjikan untuk memposting catatan perjalanan 'The Amazing Sp(an)derman', belum bisa saya penuhi dikarenakan saya lupa dimana meletakkan agenda kecil poin-poin perjalanan itu. Yang jelas, Panderman masih setia dengan ijo royo-royonya. Masih sangat nyaman untuk berbagi sedikit kesumpekan bekas ujian dan try out.
Saya sendiri sampai sekarang masih menelaah, sebenarnya apa tujuan dari ujian yang bersifat serentak senegara? Untuk mengetahui hasil belajar para pelajar selama beberapa tahun belajar? Atau sekadar untuk mengisi kertas ijazah yang akan dibangga-banggakan nantinya? Aish, malas betul saya akhir-akhir ini untuk menarik kesimpulan ngawur. Yang jelas banyak para tetua yang bilang bahwa ujian adalah sarana berkreasi kita. Entah itu ujian formal, non formal, bahkan ujian hidup sekalipun. Tuhan ingin melihat bagaimana cara kita berkreasi menghadapi ujian itu, memaksimalkan segala daya, upaya, dan potensi yang manusia miliki. Dari ujianlah manusia akan tahu, seberapa kuat dan luar biasanya ia terhadap gertakan dan gemblengan dari situ pula ia akan tahu seberapa lemahnya ia tanpa Tuhan, tanpa 3B hasrat awal hidup manusia, (Berusaha, Berdoa, Berserah Diri).
Enam minggu terakhir ini saya habiskan waktu untuk berteman dengan sepuluh mata pelajaran yang akan diujikan 3 hari ke depan dan 30 hari ke depan. Penentuan nasib awal. Fiuh. Mungkin ini beberapa kesamaan yang patut diapresiasi banyak jempol melebihi jumlah likers dan retweeters status manapun, jempol yang patut diacungkan untuk mayoritas pelajar di Indonesia jika sudah mendekati detik-detik ujian seperti ini. Mulai membuka mata, telinga, mulut, dan memaksimalkan seluruh indera untuk berlari ke guru pembimbing mata pelajaran intensif saat jam istirahat, menerjang kegalauan yang datang dari segala pihak, begadang mencumbui latihan soal-soal, hingga akhirnya tersungkur sujud di kaki Sang Pemilik semua hasil ujian akan dikembalikan.
Tiga minggu yang lalu selepas ujian madrasah saya sempatkan melepas penat sejenak bersama tiga kawan saya, menyambangi 2000 Mdpl. Mohon maaf bagi yang sebelumnya sudah saya janjikan untuk memposting catatan perjalanan 'The Amazing Sp(an)derman', belum bisa saya penuhi dikarenakan saya lupa dimana meletakkan agenda kecil poin-poin perjalanan itu. Yang jelas, Panderman masih setia dengan ijo royo-royonya. Masih sangat nyaman untuk berbagi sedikit kesumpekan bekas ujian dan try out.
Saya sendiri sampai sekarang masih menelaah, sebenarnya apa tujuan dari ujian yang bersifat serentak senegara? Untuk mengetahui hasil belajar para pelajar selama beberapa tahun belajar? Atau sekadar untuk mengisi kertas ijazah yang akan dibangga-banggakan nantinya? Aish, malas betul saya akhir-akhir ini untuk menarik kesimpulan ngawur. Yang jelas banyak para tetua yang bilang bahwa ujian adalah sarana berkreasi kita. Entah itu ujian formal, non formal, bahkan ujian hidup sekalipun. Tuhan ingin melihat bagaimana cara kita berkreasi menghadapi ujian itu, memaksimalkan segala daya, upaya, dan potensi yang manusia miliki. Dari ujianlah manusia akan tahu, seberapa kuat dan luar biasanya ia terhadap gertakan dan gemblengan dari situ pula ia akan tahu seberapa lemahnya ia tanpa Tuhan, tanpa 3B hasrat awal hidup manusia, (Berusaha, Berdoa, Berserah Diri).
Satu lagi yang sempat saya amati dan saya rasakan euforia asyik yang hanya terjadi saat akan menjelang ujian yakni, seseorang akan bersemangat luar biasa melebihi superman dan wonderwoman sekaligus untuk mempersembahkan yang terbaik. Banyak harapan dan rencana yang ditempel di dinding, di tulis besar-besar di buku diary, di postingkan di aneka social network yang akan ia lakukan selepas ujian, hanya untuk mengikat semangatnya. Inilah luar biasanya manusia, ia akan menjadi semakin bersinar jika akan melalui suatu hal yang besar dan jarang terjadi. Yang pasti setiap orang memiliki pengikat semangat dan mimpi yang berbeda.
3676 Coming Soon on Fire! Mimpi lama saya yang tidak lama lagi akan terwujud bersama teman-teman gila dan terbaik saya. Biarkan saya melalui semua ini dengan iming-iming semangat 3676 menggantung di depan kening.
Selamat meraih mimpi! Selamat menempuh ujian untuk seluruh pelajar Indonesia, semoga Allah memelihara kita dalam kebaikan, menghindarkan kita dari kecurangan, memberi kita kemudahan untuk menghajar semua kata-kalimat-dan paragraf dalam soal-soal yang terbagi dalam 20 kode dan yang pasti semoga Dia memberi kita keberuntungan untuk menghitamkan LJK dengan tepat dan benar.
"Allahmummaj'al imtihanana awaluhu sholahan, wa wasathohu najatan, wa akhiruhu falahan"Amin. :)
3676 Coming Soon on Fire,
B.E.J
Mdpl (meter diatas permukaan laut) :)
BalasHapusbca ini jd inget loh adek pernah nnya apa itu mdpl...
Kalau Mdpl saya udah tau dari dulu mas, yang pernah saya tanyakan dulu Masl. Sampe sekarang belum tau singkatan apa itu? -_-
Hapus