" Wadah Perca-perca Mimpi Sebelum Terburai Melangit " (B.E.J.)

Jumat, 22 Maret 2013

Teruntuk yang Istimewa


Hai! Maaf aku mengganggu ketenanganmu, tapi salah siapa pula kau menggangguku tidur nyenyakku beberapa waktu terakhir ini? Dan karena terlanjur masuk dalam bilik kecil permainan ini, maka sekalian saja aku bawa kau masuk dalam postingan kali ini.
Sepertinya setiap tahun aku dengar namamu yang agung itu digembar-gemborkan. Meski kadang beberapa tahun sekali banyak orang berkumpul untuk walimahan, mengadakan syukuran di sana untuk mengganti namamu.

Oh, maafkan jika kau tersinggung. Bukan maksudku mengorek kebobrokan sistem yang ada di tanah cincin api ini. Aku bangga dengan semua elemen yang bertransformasi dan membentuk jamrud khatulistiwa ini, dengan semua kesederhanaan, kelebihan dan kebejataannya. Meski yang terakhir aku sebutkan itu bukan salah ibu mengandung.

Baiklah, mari kita ulas sedikit tentang profilmu. Aku juga tidak tahu kapan tepatnya kau terlahir? Siapa bapak-ibumu? Berapa saudaramu? Dimana tempat tinggalmu? Dan banyak hal lain yang bisa saja aku ketikkan beberapa kata di mesin pencarian dan pasti akan memunculkan segala informasi tentangmu. Tapi untuk apa? Kau kan tidak hidup! Kau hanya bergantung, menggelayut, dan menyertai benak hidup seseorang.

Mengenalmu, membuatku mengerti dua mata sisi. Seperti yang guruku kembali ulas tadi. Tentang peluang munculnya sisi gambar atau angka pada sebuah koin yang dilempar sepersekian kali. Materi pelajaran matematika tahun lalu yang tak sengaja kulupakan. Kau sebuah energi dan kau juga sebuah belati.
Siapapun bisa tiba-tiba kesetanan pergi ke tempat ibadah untuk menyembah-nyembah Tuhannya karena akan berhadapan denganmu yang memang sangat istimewa. Siapapun akan lari terbirit-birit melakukan semua amal baik berharap pertemuan denganmu nantinya akan menghasilkan buah yang manis. Semanis rambutan Binjai yang sedang marak dijual 5000-7000 rupiah perkilonya di pasar besar kota ini. Kau adalah energi luar biasa.

Belati, ya kau juga sangat tajam. Kali ini memiliki fungsi yang sanggup membuat siapa saja bergidik hanya dengan membaca rentetan huruf-huruf ini. Kau, hmm… harus kusebut apa kebrengsekanmu ini? Dia yang ramah dan murah senyum pun dengan mudah kau jadikan orang lain yang senang bermuram durja jika kami berpapasan akhir-akhir ini. Haha. Kau terlalu banyak mengambil selera humornya. Sepertinya kau juga sengaja membekukan syaraf senyumnya. Intinya, kau menyayat dan membuatnya terasa perih.

Hari ini , guru agamaku menceritakanmu dengan versi yang lebih manis. Kau membuat semua korbanmu menjadi daging yang hebat. Sebuah meditasi ternyata mampu merubah seseorang bersahabat baik denganmu. Bukan lagi menyalahkan nasib dan mengkambing hitamkan takdir.

Ya, karena memang meditasi akan membuat semua lebih terkendali. Menjadikan segala sesuatu lebih matang, berarti dan yang jelas ia mampu menetralkan hati terhadap sebuah kecenderungan. Nah, jika kukembalikan dengan keadaan kita saat ini mungkin meditasilah cara terbaik untuk menyongsong akhir dari rangkaian ini semua.

Tentu semua orang memiliki cara meditasinya sendiri, tak harus latah dan ikut-ikutan tanpa tahu dasar yang jelas. Dan bila boleh menggunakan bahasa kasar, begini jika kutuliskan. “Tinggal kembalikan saja pada diri sendiri, apakah kedatanganmu akan membuat seseorang menjadi angkuh atau malah akan menghancurkan keangkuhan seseorang?”. Kumohon, beri waktu sedikit saja untuk berkontemplasi.

Aku tahu mungkin lebih baik kita bersahabat saja. Karena ke depannya, kau pasti masih akan datang padaku dengan dandanan yang lebih menor lagi. Waktu kebersamaan kita hanya tersisa 3 minggu berjalan dengan 4 hari penentuan. I swear! Aku akan berbaik-baik denganmu.
Teruntuk kau yang istimewa, hai ujian! Seyakin-yakinnya aku berkata meski tak terucap dengan suara. Kaulah, ujian yang akan menghancurkan keangkuhan diri bukan menjadikan angkuh dalam diri!


With pleasure to welcome UN 2013,

B.E.J




Tidak ada komentar:

Posting Komentar