" Wadah Perca-perca Mimpi Sebelum Terburai Melangit " (B.E.J.)

Selasa, 29 Oktober 2013

Hujan di Langgar Dempet Rel


Kakak alif ba ta setelah itu apa?
Mahroji gembul berteriak mencari jawaban
Tsaaaa!
Kompak teman-temannya menjawab

Fwhiiing..Jrekk..jrek..
Sekeras apapun suara mereka tetap saja tertelan desing getar rel kereta sebelah

Maklum, langgar Mahroji dan kawan-kawan tempat mengaji kitab suci
Dempet rel kereta api

Bledaaaaar...!
Bukan kereta roboh mengguncang langgar tikus ini
Tapi hujan Oktober mengumbar petir bumi

Kakaaaak aku takut!
Ayu mungil berlari menggigil
Tapi ubin kotak-kotak langgar tak kenal iba
Ayu mungil terpeleset merembeslah dari matanya tuba

Ayu malang
Namun ia tahu sakit kepeleset tak seberapa
Dibanding sakit hidup jungkir balik dempet rel sebelah

Berhentilah aliran tuba mata Ayu
Lalu ia melihat Mahroji kemudian tengadah ke langit
Tuhan aku sudah mengeja huruf sucimu tapi mengapa Kau tak jua membaca luka ibuku
Bisiknya pada hujan.


-B.E.J dalam gelegar hujan di Tanah Abang, 291013-17:51-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar