" Wadah Perca-perca Mimpi Sebelum Terburai Melangit " (B.E.J.)

Minggu, 29 Juni 2014

Refleksi Sembilan Belas Tahun


Di surau, sayup gema  ayat-Mu menggedor-gedor telinga
Di jalan, rangkas lalu lalang kendaraan membelah sunyi
Di pijakku, rotasi 6880 hari kian terasa
Di telingaku, ada yang menjanjikan hari esok. Meski tak lebih baik, ia berazzam akan menopang rapuh dengan lebar pundaknya sendiri. Bagiku itu sudah cukup.
Di pundakmu, kuuraikan segala ceracau simpul kalut

Di buana-Mu, kubilangkan syukur tak bergaris
untuk surau
untuk jalanan
untuk pijakku
untuk telingaku
untuk pundaknya
untuk-Mu dan ke-aku-an-Mu
dalam diriku
di angka sembilan belasku.

Terima kasih, Tuhan.

(Refleksi Sembilan Belas Tahun-BEJ)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar