Take
my hand tonight
We can run so far
We can change the world, do anything we want!
We can stop for hours
Just staring at the stars
They shine down to show us…
We can run so far
We can change the world, do anything we want!
We can stop for hours
Just staring at the stars
They shine down to show us…
Ternyata
matahari segera beranjak dan senja pun mulai membungkus kami.Ranu Kumbolo
menjadi lebih damai dengan sura-suara garengpung dan hewan malam lainnya yang
siap memulai choir nya malam ini.Sesuatu
eh bahkan ternyata seseorang atau mungkin malah
beberapa yang mengamati saya tadi berhasil terekam jelas profilnya meski
penglihatan saya samar-samar. Ingin tahu siapa mereka?
Taraaaa!
Ternyata mereka bukanlah makhluk halus seperti yang saya harapkan sebelumnya.
Padahal dalam hati tadi, saya mengharap akan memperoleh unforgettable experience yang ‘wow’. Tak apalah, bertemu dengan
teman lama pun akan lebih mengesankan daripada bercanda dengan penghuni
dari dimensi lain.Tiga teman sekolah saya kloningan alien dan monster yang
bergenre laki-laki ini ternyata sudah sampai di TNBTS (Taman Nasional Bromo
Tengger Semeru) kemarin (Jum, 170513)
dan telah sampai di puncak Mahameru tadi pagi.Seru sekali (sepertinya) cerita
yang mereka tuturkan kepada kami selepas saya menunaikan ibadah senja.Baiklah,
setelah kami mengobrol ngalor-ngidul
akhirnya mereka memutuskan untuk kembali ke tenda mereka di pinggiran danau
Kumbolo ini.
Sekitar
pukul 20:00 suasana di sekitar Ranu Kumbolo mulai terlihat tenang. Para pendaki
mulai memasuki rumah-rumah keong mereka dan bersiap terlelap dalam bungkusan
hangat sleeping bag.Mas-mas PMS
tampaknya juga sudah mulai pada jatuh bergelimpangan, suara mereka hanya
sayup-sayup terdengar dari jarak tenda kami. Hal itu wajar sekali, mengingat
trekking yang kami lakukan tadi siang cukup memakan banyak tenaga. Di saat yang
bersamaan, kami berdua baru saja akan memasak logistik untuk makan malam
sekaligus untuk menghangatkan badan.
You
know when the sun forgets to shine
I’ll be there to hold you through the night
We’ll be running so fast we can fly, tonight..
And even when we’re miles and miles apart
You’re still holding all of my heart
I promise it will never be dark
I know we’re inseparable!
I’ll be there to hold you through the night
We’ll be running so fast we can fly, tonight..
And even when we’re miles and miles apart
You’re still holding all of my heart
I promise it will never be dark
I know we’re inseparable!
Saya
dan teman saya memilih untuk membiarkan udara dingin malam ini menguarkan rasa
lelah dan kecewa kami.Entah inikah yang dinamakan kecewa tak beralasan? Kami
berdua tersenyum getir, entah sebenarnya apa yang sedang kami pikirkan dalam
benak. Yang jelas, kami berdua sama-sama bernostalgia kala pertama kali
menginjakkan kaki di tempat ini. Tawa hangat bersama sahabat-sahabat kami,
selimut buluk yang menghangatkan banyak kaki, roti sisir matahari yang rasanya
legit sekali, semangkuk super bubur hangat, segelas susu milo panas, guyonan
klise yang terdengar konyol, dan masih banyak lagi kenangan yang membuat kami
menerawang jauh. Kami sudah sampai di muara rindu ini namun, kami tak
mendapatkan oknum-oknum pencipta rindu tersebut.
Mari
beranjak dari suasana yang kurang mengenakkan ini.Malam ini menu makan malam
kami adalah, nasi-indomie soto-nugget-dan
milo panas.Di tengah kami menunggu air mendidih, tiba-tiba sesosok tubuh
jangkung datang ke arah kami. Bukan genderuwo atau semacamnya, jangan bersuudzon dulu! Hahaha.Ternyata seorang
anggota PMS belum berminat untuk istirahat lebih dini malam ini. Seorang mas
tersebut akhirnya mengajak kami menikmati malam di alam terbuka ini dengan
mengobrol kesana-kemari tentang banyak hal. Sesekali kami berdiskusi menanggapi
satu masalah yang sedang nge-in
sesekali kami tertawa mendengar penuturan yang terdengar lucu.Nice talking with him! Feels like a family.
![]() |
Biduan Pagi Ranu Kumbolo |
“Pagi
semua! Gimana tidurnya, nyenyak?” sapa gurau salah seorang anggota boyband keren tetangga sebelah kami.Kami
tersenyum melihat raut ceria itu di awal hari ini. Sementara di depan sana,
sang mentari mulai mengintip-intip. Bak papparazi
para fotografer sudah mulai beraksi mengeluarkan senjata pamungkas mereka. Jepret
sana…jepret sini, ciat..ciat…! sang biduan pagi pun tak nampak malu
meladeninya. Semakin lama siluet yang dihasilkan oleh pantulan matahari semakin
jelas.Semakin hangat pula tubuh kami bisa merasakannya.
Puas
berfoto dengan berbagai macam pose, kami bergegas membereskan tenda dan
menyiapkan sarapan. Sepertinya partner
boyband kami sudah matang sejak tadi
pagi sekali. Kami berdua pun capcus menyusul keberhasilan mereka.Tak lama saat
kami memasak untuk makan pagi ini, seorang anggota boyband tersebut datang menyambangi kami namun kali ini bukan yang
semalam.Nampaknya dia adalah tetua dari
PMS.
Sambil menyiapkan
segala sesuatu, kami mengobrol ringan untuk mengusir bosan. “Mas, bawa aja nih
beras kita. Kebanyakan kita bawa kemarin, sekilo! Hahaha ” kata saya sambil
menyodorkan botol Tupperware 1 lt
yang berisi beras hampir penuh. “Banyaknya kalian bawa beras! Untuk dua
orang-semalam nih bawanya sekilo?” Tanya mas ini heran. “Hahaha, iya mas. Kita
kurang peritungan masalah logistik.Asal bawa gitu aja.Bawa aja ya? Pliss, biar
kita pulangnya nggak berat lagipula, mas dan kawan-kawan kan masih mau muncak.
Kali aja kelaperan hayo pas turun besok!” sedikit memasang wajah memelas akhirnya
berhasil membuat mas di hadapan kami setuju untuk membawanya ke tenda.
Tak lama kemudian mas si tetua tadi datang kembali meminjam nesting kosong.
“Ada nesting nggak dipake nggak, dek?” tanyanya.“Kayaknya mau dipake semua deh,
mas” jawab teman saya.“Bentar aja deh, minjem” mas-mas tersebut kekeuh.“Ini deh pake aja!” akhirnya
teman saya menyerahkan nesting berharganya. Selang waktu 5 menit, mas itu
datang lagi. Ingin tahu apa yang ia lakukan? Mengembalikan nesting berisi nasi
full! OMG, apa-apaan ini maksudnya?Setelah
sebelumnya semalam saat kami baru saja mendirikan tenda salah seorang dari
mereka meminjam gelas dan tak lama kemudian mengembalikannya dengan isi wedang
jahe.Ckckck. Setelah semua kehangatan dan kebersamaan singkat yang tersaji,
setelah ini kami harus rela merasa kehilangan keluarga baru kami. (Boleh kan
saya sebut keberadaan kami ini dengan keluarga? Toh, keluarga bisa saja tercecer dimana-mana.Keluarga yang
menganggap keberadaan kita lebih berharga daripada rasa egois sekecil apapun
yang tumbuh di hati).
Sempat terbesit dalam
pikiran saya bahwa, tak selamanya yang jauh menjadi dingin begitu pula tak kan
bertahan yang dekat selalu hangat. Kesimpulannya, hanya matahari yang mampu
menghangatkan bumi dan isinya dengan tulus.Hanya alam yang selalu jujur
terhadap semua reaksinya.Dan hanya manusia yang sering mempermainkan kehangatan
dan rasa jujur kemudian menjadikannya sebuah topeng kemunafikan yang semakin
tebal.Selanjutnya?Silakan, anda refleksikan sendiri.
![]() |
Sarapan..sarapan...! |
![]() |
Duo Kumbolo ft PMS |
![]() |
Savanna bersama PMS |
Pukul 10.00 saat
matahari Semeru sedang terlihat bahagia dengan membagi-bagikan panasnya, kami
menuruni bukit-bukit ini berlima.Kali ini dengan komposisi yang berbeda.Duo
Kumbolo featuring Happy Three
Friends.Hahaha.Sebenarnya wajah teman-teman kami ini cukup bisa dibilang unyu
namun siapapun yang berhadapan dengan mereka terutama anak balita pasti
menangis histeris jika mereka sudah berbicara.Mereka memiliki kekuatan rasengan milik Naruto yang bisa
mengalahkan siapa saja. -_-
Cukup..cukup..bercandanya.
Kami berjalan dengan speed yang lumayan tinggi. Total waktu yang kami
habiskan untuk perjalanan turun adalah 2,5 jam padahal saat berangkat kami
membutuhkan waktu 4 jam hingga sampai lokasi.Pukul 12.30 kami telah bisa
melapor ke kantor perizinan kembali bahwa kami telah sampai dari pendakian
dengan selamat. Namun, lagi-lagi sepertinya khusus untuk Duo Kumbolo dan lebih
khusus lagi untuk saya yang sangat bermasalah dengan kantor perizinan. Masalah kami
kali ini adalah, kelupaan meletakan surat izin pendakian dimana. Sebenarnya
yang menyimpan amplop cokelat berisi surat-surat izin itu.Tapi kali ini saya
benar-benar lupa meletakkannya dimana, samar-samar ingat sepertinya amplop itu
sudah saya buang karena basah kehujanan kemarin. Setengah kebingungan dan
hampir membongkar isi carrier saya, ternyata sang pimpinan Happy Three Friends
yang berhati malaikat ini bersedia mencarikan nomor pendakian kami. Setelah
semua beres, kami pun berpisah sesuai kedatangan awal. Mereka bertiga yang
berbaik hati untuk mengawal perjalanan pulang kami ternyata mengendarai sepeda
motor.Dan kami tetap setia pada kendaraan gagah kami, truk sayur! Hahaha.
Sembari menunggu
pendaki yang lain berkumpul, kami berdua mencari pengganjal perut di warung
sekitar Ranu Pane. Akhirnya feeling kami
tertuju pada satu warung yang menyediakan nasi rawon! Hahaha.Sejak sebelum
mendaki kemarin, kami sudah mengazamkan
untuk makan rawon di desa Ranu Pane ini.Pasti suasananya berbeda, hangat dan
damai.
Jadilah, kami berdua
memesan pesanan kami. Yakni nasi rawon, kopi susu, dan beberapa gorengan.
Tabiat orang desa yang seolah sudah kenal lama dengan para pendatang seperti
kami, membuat kami betah berlama-lama duduk di warung tersebut.Seorang ibu muda
menghampiri kami dan menanyakan kabar kemudian serta merta menyuruh kamimampir
ke rumah beliau.Mengajak ngobrol banyak sekali. Kepolosan dan ketulusan nada
bicaranya membuat saya salut akan itu. Mengisyaratkan bahwa tak ada yang perlu
ditutup-tutupi di sini, silakan lepas semua!
Beberapa kali kami
tertawa mendengar penuturannya beberapa kali serius mendengar kabar yang belum
pernah kami dengar dari sumber mana pun sebelumnya. Salah satunya adalah
festival selamat desa atau yang kerap warga sana sebut dengan Unen-unen yang diadakan sewindu sekali.
Festival tersebut merupakan peringatan yang akan diselenggarakan pada bulan
(apa saya juga lupa namanya) menurut penanggalan jawa, secara jelasnya mungkin
festival itu akan diadakan pada bulan Juli atau Agustus ini. Macam-macam
kegiatan yang akan diadakan oleh warga salah duanya adalah penyembelihan hewan
ternak dan karawitan semalam suntuk. Kami yang penasaran dengan festival
tersebut segera menukar kontak dengan ibu ini, siapa tahu bisa tukar kabar dan
informasi. Malah bersyukurnya, kami mendapat jaminan tempat tinggal selama kami
bertandang ke desa Pane lagi nantinya. Keluarga baru lagi, ya Allah
terimakasih!
Pukul 13.45 kami
sempurna duduk di depan di samping pak sopir berharap bisa segera sampai di
Tumpang dengan selamat. Sedangkan bak belakang berisi pendaki laki-laki yang
juga kelihatan sama lelahnya dengan kami. Sepanjang perjalanan pulang kami
habiskan dengan mengenang apa saja yang telah kami lewati berdua dan sisanya
dalam hening karena respon tubuh yang terlalu lelah. Inilah akhir kisah kami
berdua dalam petualangan mendapat banyak keluarga baru dan yang pasti banyak
pelajaran berharga.
Terimakasih untuk
segenap jajaran oknum di belakang layar yang ikut membantu menyukseskan
petualangan kami kali ini.Terimakasih Maroon
5 dan Jonas Brothers untuk original soundtrack kali ini. Terimakasih
Ayah-Mama atas rasa khawatir atas perhatian dan kasih sayang yang melimpah itu.Terimakasih
untuk Sinta atas rasa khawatir yang tak berujung pada kami berdua yang sedikit
nakal.Terimakasih oom atas kompor, tenda, dan motivasinya.Terimakasih bunda
untuk sambel teri, tempe bacem, dan doanya. Terimaksih pak Laman beserta ibu
atas tumpangannya. Terimakasih Ungkal dan Ko untuk tas kulkas kalian yang
sangat membantu. Terimakasih banyak Happy
Three Friends atas kesabaran dan ketelatenannya. Terimakasih Mas-mas PMS
untuk pertemanan dan kekeluargaannya. Terimakasih nasi Rawon dan bu Fath atas
Lombok terong dan calon tumpangan penginapan kami. Dan banyak terimakasihlain
yang tidak bisa saya lantunkan satu persatu. Hanya doa yang akan saya panjatkan
semoga Dia membalas semua kebaikan anda dimana pun dan kapan pun. Tentunya a big thanks and a warm hug for dearest Srikandi,
terimakasih untuk petualangan tak terlupakan yang akan selalu menjadi kisah
klasik untuk dikenang.
We
could run forever if you wanted to
I would not get tired
Because I’d be with you
I’d keep singing this song
Until the very end
We’d have done all these things…
I would not get tired
Because I’d be with you
I’d keep singing this song
Until the very end
We’d have done all these things…
(Jonas
Brothers-Inseparable)
B.E.J
26 Mei 2013, 02:53
26 Mei 2013, 02:53
Tidak ada komentar:
Posting Komentar