" Wadah Perca-perca Mimpi Sebelum Terburai Melangit " (B.E.J.)

Selasa, 28 Mei 2013

Untuk Alam


Ada angin dingin yang mengelus lembut di pipi
Ada gerimis ramai yang menyerbu jatuh ke bumi
Ada kau, aku, dia
Hanya kita
                        Pada sepatu  boot  karet  yang  kokoh menjejak ladang perbukitan
                        Pada kain sarung  yang  terselempang sembarang  di  leher pemiliknya
                        Padamu alang-alang,  padamu aral, padamu asa
                        Padamu hujan, padamu hutan, padamu hidup
                        Aku padaMu!
Hari itu kita masih sibuk bercekcok
Tentang beban di punggung yang seberat dosa
Saat kita mulai berhenti terkekeh
Menertawakan carut-marut tanah khatulistiwa
Sambil sibuk menekankan jari pada cokelat beku
Saat itu  yang  terlampau itu! 
                        Hingga pada klimaksnya
                        Kita berjalan terpisah
                        Di jalan setapak yang  menuntun kita
                        Untuk kembali mencumbu sejuknya embun
Yang  jatuh pada dahan cemara Oro-oro Ombo
Pada saatnya nanti
Kita kembali bertemu
Terdiam hikmat menikmati sembulan jingga
Matahari satu
Matahari  yang  muncul dari belahan bukit Ranu Kumbolo
                        Ada kalanya kawan menjadi lawan
                        Ada saatnya dekat semakin menjauh
                        Tapi itu tidak berlaku untuk kita
                        Kita yang pernah ada, bersama
                        Meski tak selamanya
Ingatkah kau pesan  Gie,
“Kita tidak pernah menanamkan apa-apa
Kita takkan pernah kehilangan apa-apa”
                        Untuk itu, tetaplah berbahagia
                        Meski kebobrokan sering merubah nuansa
                        Untuk itu, tetaplah berpijak
                        Meski kepalsuan memburamkan cakrawala
Tak lama lagi ya takkan  lama lagi
Akan datang peri hutan
Membawa sejumput rotan
Rotan suci untuk sebuah misi suci
                        Untuk Alam beserta seluruh simfoni
                        Untuk kita
                        Untukku
                        Untukmu.
Malang, 21-05-2013
B.E.J / 11:35

Tidak ada komentar:

Posting Komentar