Hari ini berita cuaca belum jelas benar
Sebentar terik sebentar hujan
Sebentar panas sebentar dingin
Sebentar-sebentar
Sebentar saja, jangan berbentar-bentar!
Saat truk sayur mulai menggebu
Bergelut pada makadam yang juga berego seribu
Kita berdecap-decap
Membatin apakah rindu ini akan sampai pada muaranya?
Lihatlah sayang, tawa lugu anak-anak SD itu
Tawa yang selalu kita ingat dalam malam-malam sunyi
Sebelah sana sayang,
ibu-ibu menungging menyusun seledri-seledri
Yang wanginya selalu tercium dalam indera kita yang
kadang mampat
Mesin truk ini masih terus meraung
Sayang, apakah kau lelah?
Perjalanan ini masih jauh. Jauh sekali.
Hingga kita akan menapak lebih jauh
Lebih lama…lebih banyak…sampai kita menjadi tamak
Plangkat ucapan selamat datang
Yang sering kita gunjingkan
Terlihat jelas di depan sana
Desa mungil ini selalu menjadi sasaran kita
Sasaran menambatkan luapan rasa sesak
Sayang, mari sejenak kita mendongak ke atas
Melihat langit hitam berhiaskan gumpalan awan mendung
Tidak, jangan takut! Aku di sampingmu
Sambar-menyambar kilat-kilat kecil itu
Hanyalah sambutan hangat untuk kehadiran kita
Tik…tik…tik…
Tiga tetes ini dia datang
Sayang! Dia akhirnya datang
Buka tanganmu dan pejamkan matamu
Rasakanlah!
Ini yang kita tunggu
Anugerah langit yang damai
Menyirami luapan emosi dada kita
Rasakan sayang
Rasakan lagi lebih dalam
Luapkan rasa sesakmu
Menangislah jika perlu
Jangan ragu!
Gerimis ini akan mengaburkan air matamu
Gerimis ini akan menutupi raut sedihmu
Sayangku, biar semua apa kata orang
Kita akan selalu ada
Bersama gerimis di desa mungil ini
Entah tetap ada hingga
Esok atau lusa.
B.E.J
/ 06:20
Tidak ada komentar:
Posting Komentar