" Wadah Perca-perca Mimpi Sebelum Terburai Melangit " (B.E.J.)

Jumat, 18 April 2014

Untuk Surgaku


Ini bukan sajak
Bukan pula kata bijak

Boleh kusebut ini puisi
Rangkaian sejuta intuisi

Untuk kau yang berhati suci
Meski kadang terselip padaku setitik
benci

Kutahu kau maklumi tanpa jemu
Karena aku ini anakmu

Tak tepat jika kuucap selamat
Panjangnya umur itu kata keramat

Tapi bolehlah kuburai rasa syukur
Sebab kasihmu padaku tak terukur

Untuk Mamaku yang berulang tahun
Semoga Allah memberkahi kasihmu
yang santun

Rasa-rasanya aku tahu tak ada secuil
bahagia
Kecuali hadiah dariNya surga

Namun tetap saja:
Bagiku kaulah surgaku, Mama!
Kini dan nanti.

(Untuk Surgaku-BEJ)


NB: Hai Ma! Kau tahu aku tak henti-
hentinya bersyukur karena Tuhan telah membiarkanmu berotasi 45 tahun di bumi ini.
Terima kasih telah hadir dan menghadirkanku. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar