" Wadah Perca-perca Mimpi Sebelum Terburai Melangit " (B.E.J.)

Senin, 13 Oktober 2014

Janji Pertemuan

Hari ini aku membuat janji pertemuan

Saat pagi tadi seorang tukang sampah mengangkut plastik hitam besar ke dalam gerobak reyot. Kiranya sudi mampir ke beranda rumah untuk mencicipi secangkir kopi instan panas dan beberapa cuil tempe goreng.
Tapi ia menolak, ia bilang akan lanjut berjalan memungut sampah-sampah manusia lalu mendepa peruntungan.

Hari ini aku membuat janji pertemuan

Saat waktu belum utuh di perempat jalan, sudah lama tukang buah sebelah warung lalapan yang buka selepas Maghrib, itu mengupas kulit melon. Tak tahulah, ini kepala melon ke berapa yang ia gunduli. Lalu kutanya, seberapa maniskah melon miliknya?
Katanya, semua manis hanya saja kadang hambar adalah salah satu pelarian dari raut kesialan.

Hari ini aku membuat janji pertemuan
Setelah sebelumnya bersua dengan dua Mamang penyembat gerobak

Hari ini

aku

membuat
janji pertemuan

Sebentar saja sesaat lebih dulu dari matahari yang menghunus ubun-ubun

Paling pelit dua rakaat bolehlah
akan kutanyakan pada Dia:

mengapa peruntungan dan kesialan bisa jalan bergandengan?



Ujung Dhuha, 13-10-14
(Janji Pertemuan-B.E.J)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar